About

19 Oktober 2010

Kriteria Pemimpin Ideal Menurut Seorang Eran

Dalam suatu organisasi, suksesi merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Terlebih dalam organisasi yang menjunjung demokrasi sebagai asasnya. Dan hal ini juga terjadi dalam organisasi Keluarga Mahasiswa Lampung Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, organisasi kedaerahan mahasiswa Lampung STAN, yang akan mengadakan suksesi menggantikan kepengurusan yang lama.

Bicara tentang suksesi di Kemala, ada satu hal yang menarik perhatian saya, yaitu mengenai kriteria calon pemimpin yang ideal untuk memimpin Kemala satu tahun ke depan. Di sini saya bukan hendak membahas siapa yang pantas menjadi ketua Kemala. Saya hanya akan memaparkan pandangan saya mengenai kriteria yang pantas untuk memimpin Kemala.

Saat ini, masalah terbesar dalam tubuh Kemala adalah mengenai kesolidan anggotanya. Banyak anggota Kemala yang kurang loyal terhadap organisasi ini. Mereka lebih mementingkan urusan pribadinya ketimbang memajukan Kemala. Hal ini bisa dibuktikan dari sedikitnya jumlah anggota yang hadir dalam setiap rapat yang diadakan. Mereka belum menyadari pentingnya peranan mereka dalam memajukan Kemala. Inilah PR terbesar calon ketua Kemala yang akan terpilih nantinya apabila telah terpilih menjadi ketua Kemala.

Sesuai dengan namanya, Kemala adalah organisasi yang berlandaskan kekeluargaan. Oleh karena itu, sosok yang baik dan pantas untuk menjadi pemimpin Kemala adalah seorang yang memiliki jiwa besar dalam memimpin. Jiwa besar di sini maksudnya yaitu kesediaan untuk mendengarkan suara dari bawah. Orang tersebut juga sudah seharusnya bisa menempatkan dirinya setara dengan anggota lainnya. Kedudukan pemimpin hanyalah sebagai pengambil keputusan, bukan sebagai pemberi perintah, terlebih lagi perintah yang semena-mena.

Apabila dianalogikan, posisi ketua Kemala diumpamakan sebagai ayah dalam keluarga. Sosok ayah yang ideal, tentunya akan mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada keluarganya. Meskipun ia tengah didera berbagai kesibukan lain seperti pekerjaan, tetaplah keluarganya harus dinomorsatukan. Itu juga yang seharusnya dapat dipenuhi oleh ketua Kemala. Ia harus bisa memfokuskan perhatiannya pada Kemala, meskipun dirinya juga memiliki kesibukan lain di luar Kemala. Jangan sampai Kemala terbengkalai akibat aktivitasnya di luar.

Kesimpulannya, kesibukan di luar tidaklah menjadi masalah, selama ketua Kemala terpilih nantinya dapat me-manage waktu dan perhatiannya, sehingga Kemala dapat tetap diperhatikan. Yang terpenting, sang ketua terpilih nantinya dapat memegang teguh komitmen untuk memajukan Kemala menjadi organda yang disegani di lingkungan kampus karena kesolidannya.

Selain itu, wilayah domisili tempat tinggal calon ketua Kemala tidaklah menjadi masalah. Karena itu, tidak seharusnya kita memilih ketua Kemala hanya karena ia tinggal di Bandar Lampung, sebagaimana selama ini terjadi. Karena perlu saya ingatkan bahwa posisi ketua adalah sebagai pengambil keputusan, bukan sebagai sosok yang harus selalu hadir dalam setiap acara. Dan apabila sang ketua tidak dapat hadir pun, bukankah masih ada wakil ketua yang dapat mewakili kehadirannya?

Yang terpenting, calon ketua Kemala nantinya harus memiliki jiwa yang tegas. Ia tidak boleh dipengaruhi oleh suara-suara di sekitarnya yang sekiranya hanya menguntungkan beberapa belah pihak saja. Oleh karena itu, pilihlah calon yang apabila nantinya terpilih dapat terbebas dari bisikan-bisikan menyesatkan dari lingkungan sekitarnya. Keputusan yang akan diambil hendaknya berasal dari suara mufakat satu keluarga Kemala, bukan dari satu-dua orang saja. Itu baru yang namanya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dimana lembaga permusyawaratan dan perwakilan dalam tubuh Kemala adalah seluruh anggota Kemala itu sendiri. Jadi, tidak ada lembaga permusyawaratan dan perwakilan Kemala yang hanya berisi satu atau dua orang kepercayaan sang ketua saja.

Dan ketegasan yang saya maksud di atas yaitu ketua Kemala nantinya harus mampu menjaga amanah yang diserahkan oleh seluruh anggota Kemala yang disepakati dalam setiap rapatnya. Sang pemimpin Kemala tidak boleh mengubah keputusan itu tanpa persetujuan mayoritas anggota.

Berikutnya, calon pemimpin yang baik adalah yang memiliki sense of humour yang baik. Karena Kemala bukanlah organisasi militer. Dan ia mampu menempatkan dirinya sebagaimana pantasnya di hadapan anggota Kemala yang lain. Maksudnya, ketua yang baik adalah ketua yang rendah hati. Ditambah lagi, ia harus menyadari bahwa dirinya adalah pembentuk gairah dalam organisasi. Dengan kata lain, ketua yang baik adalah ketua yang pantang mengeluh, sekalipun ia tengah menghadapi masalah yang pelik sekalipun. Perlu diketahui bahwa pemimpin yang mudah mengeluh secara tidak langsung akan merobohkan gairah atau mood anggota yang lainnya.

Dari sini, saya melihat ada satu orang yang pantas menjadi ketua Kemala nantinya. Namun saya tidak akan membeberkan siapa calon ketua ideal yang ada dalam benak saya ini. Tujuannya adalah untuk menjaga keLUBERan dan keJURDILan dalam suksesi ini. Harapan saya, siapapun yang terpilih nantinya akan mampu membawa Kemala ke arah yang lebih baik. Karena kita semua menghendaki organisasi ini menjadi organisasi kedaerahan yang besar dan semakin disegani di lingkungan civitas akademika kampus perjuangan kita tercinta, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Salam Cadang,
Mohamad Eran Zhahranshah
3D Administrasi Perpajakan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More